Prof. Dr. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A.
Kalau udah terpikir—gas! Jangan pake lama. Jangan tunggu-tunggu mood datang. Jangan tunggu motivasi dari orang.
Kalau udah muncul di kepala, langsung tancap. Karena ide yang cuma dipikir, tapi gak digerakkin, itu cuma mimpi basi.
Banyak orang mati-mati di ide karena terlalu banyak mikir, tapi takut gerak. Tapi aku percaya itu bukan kau! Kau bukan tipe yang begitu.
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (QS. Ar-Ra’d: 11)Sekali kau tahu apa yang mau kau kejar, langsung hantam! Gak usah banyak analisa yang malah bikin ragu. Belum gerak udah takut gagal—mana bisa hidup kau naik level?
Kau pikir orang sukses itu gak pernah ragu? Gak juga! Tapi bedanya, mereka berani jalan walau jantung masih kacau-balau. Mereka gas dulu, mikir sambil jalan. Karena kalau nunggu siap terus, sampai mati pun tak bergerak.
Dan kalau udah pandai menggas—bantai terus! Jangan kasih ampun sama keraguan, kemalasan, atau suara-suara lemah dari kepala sendiri.
Sudah seharusnya kau harus lebih kejam sama rasa takutmu daripada dunia kejam ke kau.
Kalau udah naik ke ring, jangan cuma jaga diri—serang! Kejar
Jangan kasih kesempatan buat rasa malas numpang hidup di dalam tubuhmu.
"Dan katakanlah: 'Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin'..." (QS. At-Taubah: 105)
Baca Juga:
Jangan takut keliru. Salah itu biasa. Yang penting, jangan berhenti. Yang penting, jangan balik mundur. Karena orang yang kuat itu bukan yang gak pernah jatuh—tapi yang tiap kali jatuh, langsung bangkit lebih keras, lebih marah, lebih lapar.
Jangan tunggu disemangatin orang. Semangat itu bukan dikasih, semangat itu dibakar sendiri!
Dengar baik-baik: kalau kau mau jadi pemenang, kau harus percaya sama dirimu. Gak ada orang yang kuat tanpa keyakinan penuh dalam dadanya.
Percaya diri itu bukan sombong, tapi sadar bahwa Tuhan ciptakan kita gak untuk jadi pecundang. Kau udah dilahirkan dengan kekuatan. Udah dikasi akal, hati, tenaga. Masa cuma jadi penonton hidup orang?
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia..." (QS. Al-Qashash: 77)Kau pun paham, dunia ini keras. Tapi bukan berarti kau harus takut. Kau harus lebih keras dari dunia. Kalau ada yang nyinyir, biar! Kalau ada yang ngejek, biar! Tapi jangan biar-biarin dirimu sendiri ragu. Karena begitu kau percaya sama dirimu, semua yang dulunya mustahil bakal jadi mungkin. Karena percaya diri itu kayak bensin—tanpa itu, kau gak akan bisa jalan jauh.
Dan orang yang percaya diri itu, harus pandai membantai semua penghalang. Jangan manja. Jangan banyak alasan. Kalau ada batu, tendang. Kalau ditutup pintu, cari jendela. Kalau semuanya ditutup? Bikin lubang sendiri! Jangan tunggu dibukain jalan.
Jalan itu kau buka dengan keringat dan tekadmu sendiri. Dunia ini bukan taman bermain. Ini medan tempur. Dan hanya yang bermental juara yang bisa bertahan.
"Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (QS. At-Talaq: 2–3)Jangan peduli orang ngomong apa. Banyak orang cuma pinter komentar, tapi hidupnya pun belum tentu benar. Biarlah mulut mereka ribut—asal tanganmu terus kerja, kakimu terus jalan, dan hatimu tetap nyala.
Kadang kau harus jalan sendirian. Kadang kau harus gigit bibir sendiri biar gak nangis. Tapi kalau kau tahan itu semua—kau bakal sampai.
Dan ingat, ini bukan soal bakat. Bakat itu cuma modal. Tapi mental? Itu yang nentuin finish. Banyak yang pinter tapi lembek. Banyak yang jago tapi manja. Tapi kau beda. Kau keras. Kau mau ditempa. Dan orang yang siap ditempa, pasti kuat hasilnya.
Panas api gak akan matikan besi—malah bikin dia jadi pedang.
Kau harus bisa bilang ke dirimu sendiri: “Aku mampu. Aku sanggup. Aku akan naik, apapun yang terjadi.” Dan jangan cuma omong. Tunjukkan! Kau bukan cuma punya niat. Kau punya nyali. Dan nyali itu gak bisa dibeli. Harus lahir dari tekad yang dalam, dari rasa lapar yang gak bisa dijelaskan. Rasa lapar untuk jadi lebih, jadi besar, jadi berguna.
Dan yang paling penting, jangan lupakan ini: Bismillah. Allah bersama kau.
Kau bukan jalan sendiri. Setiap langkah, ada tangan Tuhan yang membimbing. Kau gerak, Tuhan dekat. Kau jatuh, Tuhan lihat. Kau teriak, Tuhan dengar. Asal niatmu lurus, usahamu keras, hatimu rendah—Tuhan pasti angkat kau.
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku..." (QS. Al-Baqarah: 186)Jangan takut gagal, karena Tuhan gak lihat hasil duluan. Dia lihat usaha. Dia lihat niat. Dan Dia janji, orang yang sungguh-sungguh, gak akan disia-siakan. Kau pikir doa-doa malam kau itu hilang? Gak, Bang! Semua dicatat. Semua disimpan. Tinggal tunggu waktu mekar. Tapi jangan sampai kau yang menyerah duluan sebelum waktunya.
Gas terus! Jangan berhenti. Jangan bilang capek. Istirahat boleh, tapi jangan tinggal di situ. Bangkit lagi. Ulang lagi. Kalah? Belajar. Sakit? Tahan. Gagal? Bangkit. Ini hidup, Bang. Bukan dongeng. Dan di dunia nyata, cuma yang berani yang bisa naik kelas.
"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah: 5–6)Jadi mulai sekarang, apa pun yang udah kau pikirkan—apa pun mimpi yang udah mulai menggoda di kepala—gas! Jangan dengar kata malas. Jangan tunduk sama takut. Dan jangan pernah biarkan orang lain menulis kisah hidupmu. Pegang pena itu, dan tulis ceritamu sendiri. Dengan tangan yang penuh semangat, dan hati yang penuh keyakinan.
Dan satu hal terakhir: kau belum kalah—selama kau belum berhenti.
Bismillah. Allah bersamamu.
*Penulis adalah Guru Besar Filsafat Hukum Islam UIN Sumatera Utara Medan
Inhuwa.com dikelola secara independen tanpa pendanaan dari korporasi, partai, atau lembaga mana pun.
Seluruh operasional kami — mulai dari server, riset, hingga honor penulis tamu — berasal dari dana pribadi dan dukungan publik.
Dukungan Anda, sekecil apa pun, sangat berarti bagi kelangsungan blog ini agar terus menjadi sumber pengetahuan yang jujur, kredibel, dan mencerahkan tentang Islam dan masyarakat Muslim.
💳 Donasi via Transfer
🏦 BSI (Bank Syariah Indonesia)
📌 No. Rekening: 7307693423
👤 a.n. Ahmad Tamami
Semoga Allah membalas setiap kebaikan Anda dengan keberkahan hidup dan pahala jariyah yang terus mengalir. Aamiin.